Survey of Global HR mengenai permasalahan HRD dari World Federation of Personnel Management Association (WFPMA) dengan menggunakan HR dari bermacam industri di seluruh dunia mengatakan bahwa terdapat beberapa hal tantangan yang dialami oleh Human Resource Management tim.
Dari hasil survey tersebut dapat terlihat apa saja permasalahan HRD, tantangan talent management, masalah yang terjadi dihadapi perusahaan, dan masalah HRD. Sebelum membahas, perlu dipahami bahwa human resource department adalah departemen dalam perusahaan yang bertanggung jawab dalam mengatur sumber daya manusia yang mana adalah karyawan. Human resource department atau HRD bertanggung jawab dalam pelatihan dan pengembangan karyawan. Mari kita bahas 6 tantangan dengan persentase terbesar dalam Survey of Global HR yang dilakukan oleh World Federation of Personnel Management Association (WFPMA).
1. Change Management
Change Management adalah suatu proses dimana HR harus menentukan strategi dan perencanaan ketika terjadi suatu perubahan untuk mengubah projek dan memberikan panduan kepada karyawan agar perubahan tersebut bisa berjalan dengan lancar. Tujuan dari change management adalah untuk membantu para karyawan beradaptasi dalam keadaan dan cara baru didalam perusahaan.
Perubahan dalam suatu perusahan terjadi secara reguler dengan berbagai alasan. Perubahan yang banyak dan terjadi sangat cepat menjadi permasalahan tersendiri untuk HR dalam menghadapinya.
Menurut article Forbes , 62% orang tidak suka meninggalkan zona nyaman mereka. Hal ini dikarenakan tidak mudahnya untuk meninggalkan kenyamanan yang ada dan harus memulai sesuatu yang baru dan harus beradaptasi dengan hal-hal baru. Meninggalkan zona nyaman berarti berarti mengubah tingkah laku dan kebiasaan. Penolakan terhadap perubahan biasanya akan datang dari para karyawan, dan HR bertugas untuk menjadi jembatan antara pembaharuan dan hal-hal lama yang biasa dilakukan karyawan.
Peran HR dalam Change Management :
1) Menyediakan rencana pelatihan HR Change Management
2) Berperan sebagai komunikator terkait perubahan
3) Membantu tim perubahan untuk mengantisipasi penolakan
4) Memperhatikan penolakan
5) Menyediakan rekomendasi mitigasi penolakan
6) Memberikan penjelasan mengenai peluang yang ada
7) Fokus kepada karyawan
2. HR Effectiveness Measurement
Untuk mengukur efektifitas dari HR diperlukan mentrik HR. Mentrik HR merupakan informasi yang digunakan untuk mengukur dan melacak kinerja sebagian besar organisasi yang paling signifikan dan paling menguntungkan usaha, tenaga kerja, dan sumber daya manusia. Metrik meningkatkan nilai organisasi dengan memberikan data yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan terbaik tentang kemampuan karyawan.
Berikut contoh metrik HR dan cara menghitungnya:
1) Cost per hire : (recruitment cost/cost of pay)/cost of advantages
2) Yield proportion : persentase kandidat yang lolos ke tahap berikutnya dari prosedur aplikasi
3) Advantage Cost per Employee : (Total biaya tunjangan karyawan/total jumlah karyawan)
4) Training Hour : (total jam pelatihan/jumlah karyawan)
5) Income/employee : (revenue/jumlah total karyawan)
Metrik HR harus secara rutin dibandingkan dengan performa perusahaan dengan tujuan menemukan metrik-metrik baru yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses inilah yang menjadi suatu tantangan bagi HR untuk mendefinisikan apa saja yang harus diperhitungkan dan dianalisa.
3. Leadership Development
Human Resource Department memiliki kewajiban untuk menciptakan jalur pengembangan bagi karyawan untuk mendapatkan aktor yang akan melanjutkan tonggak estafet di perusahaan. Dalam proses ini, diperlukan leadership development untuk menemukan pemimpin-pemimpin baru. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi HR karena untuk melihat potensi dan kelayakan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin di posisi tertentu tidaklah mudah.
Berikut hal-hal yang diperlukan dalam proses leadership development :
1) Kembangkan leadership brand
Leadership brand adalah bagaimana branding dalam kepemimpinan yang dibawa oleh seseorang. HR harus membantu para kandidat pemimpin untuk menemukan leadership brand mereka agar siap untuk menjabat jabatan tertentu dikemudian hari.
2) Menyediakan edukasi melalui pendidikan dan hal-hal praktis
Pemberian edukasi kepada para kandidat melalui pendidikan formal maupun pendidikan praktis dapat membantu meningkatkan kemampuan kandidat dalam kepemimpinan.
3) Bantu kandidat untuk menemukan dirinya
Memberikan banyak kesempatan untuk menjelajahi diri sendiri dan menemukan diri bagi para kandidat menjadi tugas HR dalam menjalankan leadership development.
4. Organizational Effectiveness
Organizational Effectiveness adalah pendekatan sistematis untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi dan karyawan melalui intervensi yang direncanakan. Intervensi tersebut berfokus pada kinerja tim, pengembangan karyawan, efisiensi operasional, struktur organisasi, dan produktivitas. Organizational effectiveness selalu melibatkan beberapa jenis perubahan dalam kebijakan dan praktik, budaya, dan struktur organisasi untuk menyelaraskan orang dan proses dengan tujuan organisasi.
Hal ini merupakan hal yang cukup komplek. Untuk mencapai suatu keefektifan dibutuhkan usaha yang besar bagi HR. Tanggung jawab HR sebagai pihak yang menyediakan input, saran, arahan, dan pelaksanaan sehubungan dengan organizational effectiveness. HR menekankan pada bagaimana untuk mengatur karyawan dan mengelola sumber daya manusia yang ada di suatu perusahaan. HR bisa memfokuskan diri melalui pencarian bakat dan pengadaan pengembangan, retensi, dan motivasi karyawan. Jika HR dapat mengidentifikasi bakat utama dan memberikan rencana yang koheren yang dapat dikembangkan dengan baik oleh karyawan, ini dapat membantu untuk mencapai organizational effectiveness. Namun pertanyaannya adalah, bagaimana mendapatkan karyawan yang baik, berpotensi, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan? Mari kita bahas di point selanjutnya!
5. Staffing : Recruitment and Availability of Skilled Local Labor
Untuk mencapai organizational effectiveness, HR harus berhasil mendapatkan karyawan yang berpotensi untuk mengembangkan diri dan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan perusahaan. Proses pencarian karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan berpotensi baik menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh HR. Proses rekrutmen yang cukup panjang, memakan banyak waktu, dan biaya menjadi permasalahan dasar dalam proses rekrutmen. Setelah proses dilaksanakan, HR pun belum tentu mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini jelas menjadi suatu masalah karena terjadi organizational effectiveness.
Staffing adalah proses fungsi rekrutmen, penyaringan, dan seleksi karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi atau bisnis untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Tujuan dari staffing atau kepegawaian adalah untuk secara bersamaan membantu pencari kerja menemukan pekerjaan, dan menemukan kandidat yang memenuhi syarat untuk posisi tertentu di suatu perusahaan.
Dalam proses staffing dan pemenuhan pekerja lokal terampil terdapat beberapa tantangan antara lain:
1) Mendapatkan kandidat yang tepat
Mencari kandidat yang tepat merupakan hal yang cukup sulit untuk HR. Proses pembacaan kandidat melalui system konvensional cukup memakan waktu. Selain itu keadaan pandemic seperti saat ini juga menyulitkan HR untuk menggali potensi kandidat lebih dalam.
2) Menarik kandidat berkualitas
Pelamar kerja tidak jarang untuk mendaftarkan diri ke beberapa perusahaan sekaligus. Hal ini menjadi suatu pr untuk HR agar tetap mempertahankan kandidat berkualitas untuk tetap melanjutkan proses rekrutmen di perusahaannya.
3) Perlunya rekrutmen yang cepat
Proses rekrutmen menjadi proses yang panjang dan memakan banyak waktu. Proses rekrutmen yang tidak efektif menimbulkan kemungkinan perusahaan kehilangan kandidat berkualitas dan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.
4) Memastikan kandidat memiliki pengalaman yang baik
Pengenalan kandidat menjadi sulit saat ini. Terlebih tidak adanya kontak langsung pada saat wawancara akibat pandemik. Hal ini menyebabkan permasalahan tersendiri untuk HR dalam pencarian kandidat terbaik. Catatan yang dibuat oleh pelamar mengenai pengalamannya perlu divalidasi melalui interview dan beberapa assessment untuk melihat kekesuaian.
Untuk menghilangkan hambatan dalam proses rekrutmen, rekruter bisa menggunakan beberapa metode, salah satunya dengan menggunakan teknologi dalam proses rekrutmen. Proses screening CV dan resume, psikotes, dan wawancara menjadi sangat panjang. Melibatkan teknologi dalam proses ini akan sangat membantu memangkas waktu proses rekrutmen.
Kami merekomendasikan sebuah tools untuk mempersingkat proses rekrutmen di perusahaan anda. Aikrut merupakan tools untuk membantu anda dalam proses rekrutmen. Mereka memiliki fitur yang akan membantu dalam proses rekrutmen anda, antara lain:
1) Psikotes Online.
Anda akan mendapatkan kemudahan mengakses hasil psikotes online dari kandidat anda. Tidak ada lagi keharusan membuang kertas untuk psikotes dan waktu yang panjang. Psikotes online dapat diakses kapanpun oleh kandidat anda, dan hasilnya dapat anda akses kapanpun!
2) Wawancara Online
Proses wawancara merupakan tahap pertama menjadi sangat panjang. Namun, Aikrut membantu proses ini dengan panduan HR virtual dengan teknologi AI dan menggunakan pertanyaan yang telah dirumuskan untuk memudahkan proses wawancara. Hasil wawancara online akan didapatkan secara digital dengan berbagai analisis detail.
3) Assessment Gestur
Hasil wawancara online tersebut akan dianalisa dan menghasilkan analisa gestur dari pelamar. Hasil tersebut dapat merepresentasikan kecenderungan pelamar.
4) Assessment Wajah
Selain pendekatan gestur tubuh, raut muka pelamar juga dapat memberikan informasi penting untuk perusahaan. Informasi ini dapat menunjukan karakter spesifik dalam aspek tertentu mengenai pelamar.
https://www.thebalancecareers.com/what-is-the-human-resource-department-1918141
https://www.airiodion.com/hr-role-in-change-management/
https://resources.workable.com/stories-and-insights/common-recruiting-challenges