Bermain seringkali dianggap menjadi aktivitas yang menyenangkan. Selain menyenangkan, game bisa menghilangkan stres setelah melakukan hal-hal berat atau bekerja. Namun, bagaimana jadinya, proses game dimasukkan dalam rekrutmen atau cara untuk membangun perusahaan yang sehat? Teknik ini dinamakan gamification atau dalam bahasa Indonesia disebut gamifikasi.
Apa itu gamifikasi?
Gamifikasi adalah pengadopsian konsep permainan terhadap beberapa hal. Salah satunya adalah dalam rekrutmen dan juga internal perusahaan. Nyatanya, gamifikasi menjadi tren pertumbuhan HR kekinian. Gamifikasi telah mengambil alih sebagian besar lingkungan bisnis.
Pada dasarnya, gamification adalah teknik untuk memproyeksikan secara unik apa yang akan terjadi pada perusahaan di masa depan. Dengan kata lain: gamifikasi adalah penerapan aturan permainan pada konteks non-permainan. Dalam hal ini misalnya untuk pengembangan perusahaan, baik untuk meningkatkan kinerja maupun untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada.
Penerapan gamifikasi dalam pelatihan dan pengembangan SDM
Menurut website Jojonomic pada periode gamifikasi akan berlangsung pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar karyawan dapat mengembangkan skill baru. Namun dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan, terkadang sulit untuk memberikan materi kepada karyawan. Terlebih jika karyawan tersebut adalah karyawan baru yang belum memiliki pengalaman kerja atau berasal dari golongan yang lebih muda.
Ini adalah salah satu dari tujuan gamifikasi dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. HRD tidak lagi mengandalkan metode tradisional yang monoton, tetapi dapat menerapkan mode permainan yang lebih menarik dalam rencana pelatihan dan pengembangan SDM.
Setiap karyawan akan menghadapi tantangan pemecahan masalah melalui berbagai level, dan kesulitan setiap level akan meningkat. Persiapan-persiapan ini akan mengacu pada kesulitan dan kendala kerja yang dihadapi karyawan dalam pekerjaan sehari-hari. Proses interaktif ini akan merangsang kreativitas, keterampilan pemecahan masalah dan kerja sama tim yang lebih baik.
Manfaat gamifikasi untuk perusahaan Anda
Penggunaan gamifikasi dalam perusahaan tentu mempunyai banyak manfaat tersembunyi. Antara lain adalah:
1. Meningkatkan objektivitas penilaian karyawan.
Proses gamifikasi ini didasarkan pada otomatisasi dan data dalam sistem SDM yang terintegrasi. Misalnya, manajer dapat melihat berapa banyak sales yang melakukan closing deals dengan klien atau berapa banyak customer service yang menghasilkan layanannya.
Informasi real-time ini meningkatkan objektivitas evaluasi, karena penentuan dibuat berdasarkan data konkret dan tidak didasarkan pada suasana hati atau kepentingan pribadi seorang manajer terhadap karyawannya.
2. Feedback yang terarah
Gamifikasi adalah sarana yang baikt untuk memberikan umpan balik kepada karyawan. Dengan menggunakan leaderboard, karyawan dapat melihat kinerja mereka sendiri berdasarkan tolok ukur yang diberikan dan membandingkannya dengan karyawan lain.
Manajemen telah mempermudah dalam memberikan informasi yang benar berdasarkan kinerja karyawan. Memberi umpan balik adalah salah satu elemen utama gamifikasi agar karyawan tahu apa yang harus diperbaiki.
3. Membentuk inovasi strategi perusahaan.
Adanya gamifikasi juga dapat membantu merancang strategi bagi perusahaan. Manfaat bagi karyawan ini adalah untuk mengajak mereka memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan dalam masa kritis tersebut. Atau cara meningkatkan penjualan dengan bernegosiasi dengan prospek dan prospek.
Dari permainan seperti ini, Anda sebagai pemimpin perusahaan akan mendapatkan informasi rinci tentang langkah-langkah yang harus diambil sebagai strategi selanjutnya untuk perusahaan.
Strategi negosiasi dan pemecahan masalah sering menjadi pokok bahasan pengembangan kapasitas di militer. Namun cara ini juga bisa diterapkan pada perusahaan agar menjadi lebih baik dan kuat dalam menyikapi berbagai keterampilan bisnis.
4. Memotivasi karyawan
Manfaat gamification selanjutnya adalah memotivasi karyawan suatu perusahaan. Langkah ini juga bisa menjadi cara baru untuk mengelola orang, terutama dengan meningkatkan kinerjanya.
Mengelola SDM dengan cara lama yaitu memberikan instruksi, tentu sangat membosankan. Alih-alih motivasi yang Anda katakan berhasil, justru tidak masuk ke benak karyawan. Jadi sangat sulit untuk dilakukan.
5. Proses rekrutmen dan pelatihan yang mudah.
Terakhir, keuntungan besar dari gamifikasi adalah memudahkan perusahaan untuk menemukan talenta terbaik. Metode unik ini digunakan oleh kantor intelijen dan keamanan Inggris, GCHQ, yang mengkodekan pesan misterius saat merekrut mata-mata top.
Kandidat harus mengetahui isi pesan tersembunyi untuk melanjutkan ke prosedur seleksi berikutnya. GCHQ dapat menentukan siapa kandidat terbaik melalui kuis dan game ini.
Perusahaan besar lain yang menggunakan gamifikasi adalah Daiichi Sankyo dalam melatih karyawannya. Perusahaan farmasi Jepang ini telah merancang sebuah permainan tentang cara merawat pasien diabetes. Dalam pelatihan ini kesabaran dan keuletan para karyawan akan diuji sehingga nantinya menjadi karyawan perusahaan yang rajin dan ulet.
Perusahaan yang berhasil dalam mengadopsi kasus gamifikasi
1. PwC
Seperti yang banyak orang tahu bahwa PricewaterhouseCoopers atau yang biasa disebut dengan PwC masuk menjadi 4 firma akuntansi terbesar “The Big Four”. Gamifikasi yang diluncurkan oleh PwC bernama ‘Multipoli’ yang bertujuan untuk mengevaluasi kecocokan kandidat terhadap tugas yang ada di PwC itu sendiri.
Permainan ini lebih seperti roleplay di mana kandidat bisa mencoba menjadi konsultan, konsultan senior, dan manajer. Gamifikasi ini bertujuan untuk memilih secara efektif kandidat terbaik dari sekian ribu pelamar. Kandidat yang terpilih tentunya dianggap sudah memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya kerja di PwC itu sendiri. Gamifikasi ini sendiri berhasil mendapatkan hasil yang positif, jumlah kandidat meningkat 190% dan minat untuk bekerja di PwC juga meningkat sebesar 78%.
2. Deloitte
Selain PwC kantor akuntan ‘Big Four’ lainnya yang sudah mengadopsi gamifikasi dalam perusahaannya adalah Deloitte. Deloitte mengembangkan kursus online yang disebut Deloitte Leadership Academy (DLA) pada tahun 2012. Alih-alih sebuah workshop biasa, DLA dilengkapi dengan tugas-tugas menarik, penghargaan kepada peserta dan juga lencana pada leaderboards. Hal ini guna menjadikan pengalaman pelatihan pegawai menjadi unik dan menarik bagi peserta. DLA ini juga dilengkapi dengan berbagai video pengajaran, kursus mendalam dan kuis.
Hasil dari diluncurkannya platform ini basis pengguna DLA telah berkembang sebesar 37% dengan lebih dari 50.000 eksekutif di 14 negara
3. Telus Corporation
Telus Corporation merupakan sebuah perusahaan telekomunikasi dari Kanada dengan tingkat teamwork 54% pada tahun 2009. Perusahaan kemudian memunculkan gamifikasi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan meningkatkan retensi. Mereka mengadakan perlombaan skating seminggu sekali, dengan fokus pada keterampilan skating dan juga mengajarkan empati. Karena gamifikasi ini, didapatkan data bahwa tingkat keterlibatan di perusahaan Telus telah meningkat menjadi 87% pada tahun 2015.