Siapa itu generasi milenial? Generasi milenial adalah mereka yang lahir dari tahun 1980 hingga 2000, dan sudah memulai era untuk mencari pekerjaan. Jangan pandang sebelah mata, karena generasi ini siap untuk membangun budaya kerja baru dan berbeda dari yang sudah ada. Kehadiran milenial harus menjadi perhatian karena bukan hanya berbeda dengan generasi sebelumnya, tapi jumlah mereka lebih banyak dibanding dengan generasi baby boomers yang cepat atau lambat akan segera pensiun.
Untuk bisa bersaing di era pekerja generasi millenial, perusahaan wajib untuk bisa memahami generasi ini dan memberi tindakan menarik sehingga mereka tertarik untuk melakukan yang terbaik saat bekerja. Selain itu, perusahaan juga harus mampu beradaptasi dan berani untuk merubah budaya kerja yang sudah dibangun selama ini. Karena berdasarkan karakternya, tentu banyak perbedaan mencolok dengan generasi yang sudah ada.
Mengapa perusahaan harus beradaptasi dengan budaya kerja baru? Karena generasi yang sudah mulai menjamur ini tidak suka dengan sesuatu dengan yang dianggap old style dan tidak relevan dengan generasi mereka. Sebagai generasi yang sudah melek dengan teknologi, generasi ini tentu sudah bisa mendapat berbagai referensi dari belahan dunia lainnya dan ingin menerapkan apa yang mereka lihat jika dianggap memungkinkan. Hal ini juga menjadi salah satu karakter yang lekat dengan generasi millenial, yaitu melek teknologi dan dunia digital. Lebih dari itu, generasi ini juga memiliki perilaku yang berbeda dan mungkin cenderung baru.
Berikut beberapa budaya kerja baru yang bisa dipelajari oleh perusahaan saat mulai mempekerjakan generasi milenial.
1. Hindari Beri Janji, Berikan Realisasi
Tentunya generasi milenial memiliki perbedaan dibanding dengan generasi sebelumnya, dan hal ini menjadi sesuatu yang harus dipahami oleh rekruter. Salah satu yang mencolok adalah generasi ini cenderung suka dengan sesuatu yang straight forward, misalnya dalam proses perekrutan, jelaskan secara detail apa yang bisa ditawarkan perusahaan dan apa yang diharapkan dari calon karyawan. Jangan berikan janji dan harapan yang berlebihan, karena ketika tidak bisa terpenuhi, generasi ini tidak akan berpikir panjang untuk mencari tempat kerja baru.
2. Hadirkan Kebaruan dalam Lingkungan Kerja
Karena sejak kecil sudah dituntut untuk menjadi kreatif, generasi milenial cenderung mengharapkan perusahaan untuk berperilaku yang sama. Generasi ini juga adalah generasi yang mudah bosan, sehingga jika dirasa kondisi dalam perusahaan stagnan pada kebiasaan lama, bisa berpengaruh pada kinerja dan produktivitas. Misalnya pada saat memberikan apresiasi, sudah saatnya memikirkan hal lain selain memberikan uang. Ada banyak cara lain untuk menyampaikan apresiasi pada generasi ini. Perusahaan dapat mencari tahu tentang apa yang mereka sukai dan bisa menguntungkan bagi mereka, sebut saja voucher belanja, tiket konser atau promo untuk staycation.
3. Berikan Peluang Untuk Berkembang
Saat ini merekrut generasi milenial, perusahaan dan rekruter harus paham betul dengan apa motivasi personal dan profesional mereka untuk bekerja. Selain itu, pahami juga apa hal yang ingin mereka capai jika bekerja pada perusahaan Anda. Jangan ragu untuk coba berikan mereka tugas yang bervariasi sehingga mereka tidak merasa jalan di tempat dan tidak mendapat banyak pengalamanan saat bekerja. Tantang mereka untuk melakukan sebuah pekerjaan sesuai dengan kreativitas yang mereka miliki.
4. Jangan Lupa Feedback
Milenial sangat menghargai dan mengharapkan masukan terhadap apa yang sudah mereka kerjakan. Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi ini selalu ingin tahu bagaimana perkembangan dari diri mereka ketika sudah menyelesaikan tugas yang diberikan. Utarakan apresiasi yang positif terhadap jika mereka berhasil memenuhi ekspektasi yang diharapkan dan berikan masukan jika belum berhasil mencapai target dan apa yang harus mereka kembangkan untuk mencapai hal tersebut.
5. Jangan Ragu Berikan Kebebasan
Generasi ini adalah generasi yang sangat suka fleksibilitas. Perusahaan cukup memberikan instruksi yang baik dan jelas, serta target yang apa diharapkan, sisanya biarkan mereka bekerja dengan cara mereka. Salah satu contohnya, adalah remote working, dimana mereka diberi kebebasan untuk memiliki jam kerja yang fleksibel dan bekerja di mana saja. Perusahaan tidak perlu terlalu khawatir dengan bagaimana mereka bekerja selama dapat menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan memenuhi ekspektasi.
6. Generasi yang Cinta Belajar
Generasi ini adalah generasi yang haus untuk mengembangkan ilmu dan kemampuan yang mereka miliki. Salah satu hal yang bisa dilakukan manajemen terkait hal ini adalah memberi training atau mentoring. Perusahaan perlu mencoba untuk pertimbangkan memberi kesempatan pada karyawan millenial yang memiliki performa impresif untuk berkontribusi pada project baru atau yang berskala lebih besar. Beri kesempatan bagi mereka untuk bisa mengeluarkan inovasi, berkolaborasi dengan pihak baru, dan membangun relasi dengan pihak tersebut.
7. Tunjukkan Jenjang Karir yang Menjanjikan
Pola pandang generasi millenial terhadap jenjang karir sudah berbeda dengan generasi sebelumnya yang didasarkan pada senioritas dan durasi bekerja. Mereka cenderung menginginkan perkembangan karir yang lebih cepat jika mereka rasa sudah memberikan performa yang memuaskan dan memenuhi ekspektasi perusahaan. Solusi yang relatif sederhana yang dapat dilakukan perusahaan adalah menambahkan jenjang baru pada urutan organisasi perusahaan yang bisa memenuhi ekspektasi mereka.
8. Budaya Kutu Lompat
Generasi ini tidak bisa dijauhkan dari sifat mudah bosan. Tentu, tak dapat dipungkiri jika intensitas berpindah perusahaan pada generasi ini akan lebih tinggi dibanding generasi lain, terutama karena generasi ini memiliki banyak kompromi saat ingin bekerja. Keinginan untuk mencari hal baru dan memenuhi aspirasi pribadi mereka mendorong untuk mencari tempat lain jika perusahaan dinilai tidak bisa lagi memenuhi hal tersebut. Penting bagi perusahaan dan HR untuk menjadi hal ini sebagai perhatian, dan juga menjaga relasi yang baik dengan mereka agar merasa nyaman dan betah. Tidak ada salahnya untuk mencoba berdiskusi ringan dengan mereka tentang harapan mereka ke depannya.
Generasi milenial adalah generasi yang berbakat dan sangat dinamis. Bukan hal yang mudah bagi perusahaan dan rekruter untuk bisa mendapatkan yang terbaik dari generasi mereka, bahkan akan lebih sulit lagi untuk mempertahankannya di dalam perusahaan. Perlu diingat juga bahwa generasi milenial adalah generasi yang memiliki ambisi dan rasa percaya diri yang tinggi. Cepat atau lambat, generasi ini akan menjadi mayoritas pekerja dan akan mencari perusahaan yang benar benar bisa menepati janji yang sudah diberikan.