Generasi millennial, dengan kemampuan alami mereka untuk beradaptasi dengan teknologi, media sosial dan kreativitas adalah karyawan yang bisa menjadi ambisius di dunia kerja. Dikarenakan mereka masih menjadi pemula dengan keinginan untuk mencari pengalaman yang besar, serta haus akan kesuksesan karir menyebabkan mereka menjadi kandidat ideal yang bisa direkrut perusahaan. Untuk bisa menarik perhatian dari generasi millennial, pelaku bisnis harus bisa berpikir lebih dari sebatas apa keuntungan dasar jika bekerja di perusahaan tersebut.
Pola pandang perusahaan dan pelaku bisnis yang takut untuk mempekerjakan generasi yang lebih muda dapat menjadi kesalahan dalam sistem perekrutan. Perusahaan bisa saja tertinggal dengan sumber daya manusia yang kurang bisa mengikuti perkembangan tren. Pada dasarnya, generasi yang sekarang sudah bekerja, seperti baby boomers, akan segera pensiun, begitu juga dengan generasi x.
Lalu, apa alasan lain untuk merekrut generasi millennial dalam perusahaan?
1. Peka dengan Isu Sosial
Jika perusahaan sudah mempekerjakan generasi millennial, tidak usah ragu dengan adanya citra negatif yang muncul karena generasi ini sangat peka dengan isu sosial yang sedang terjadi. Generasi yang berani untuk beropini ini akan mengungkapkan pendapat mereka jika kampanye yang dijalankan perusahaan akan berpotensi menyinggung sebuah komunitas. Jadi, potensi terjadi krisis akan diantisipasi pada tahapan internal.
2. Fleksibel dan Mudah Beradaptasi
millennials adalah generasi yang pandai untuk melihat gambaran sebuah project atau pekerjaan secara lebih besar, sehingga mendorong mereka untuk bisa menjadi fleksibel dan beradaptasi. Ini didukung dengan kemampuan mereka untuk menggunakan teknologi dan dunia digital yang sangat mumpuni. Generasi millennials berkembang pada era yang selalu berubah. Keadaan ini secara tidak langsung mengajarkan mereka untuk beradaptasi sesuai keadaan dengan mudah. Hal ini menyebabkan mereka tidak takut untuk berganti pekerjaan, yang sering disalah artikan oleh perusahaan.
3. Memberikan Solusi Kreatif
Karena generasi millennial tidak memiliki beban yang datang dari pengalaman kerja atau pengetahuan tradisional selama puluhan tahun, mereka cenderung menawarkan alternatif pilihan yang kreatif dan inovatif dalam pembentukan proses, produk, dan menjalankan fungsi. Kemampuan generasi millennials untuk memanfaatkan teknologi digital membantu mereka untuk melakukan inovasi secara alami.
4. Menghemat Biaya
Merekrut generasi millennial bisa disebut hemat biaya, karena mereka merupakan pendatang baru dalam dunia kerja dibanding generasi lainnya. Namun, hal ini juga datang dengan kenyataan bahwa mereka belum memiliki banyak pengalaman di bidang pekerjaan. Selain itu, karena mereka sedang membangun karir untuk meningkatkan isi resume, perusahaan akan mendapatkan karyawan yang berdedikasi tinggi dan bersedia melakukan yang terbaik.
5. Menyenangkan Untuk Diajak Bekerjasama
Energetik, berani beropini dan semangat dengan apa yang dikerjakan, itulah karakter generasi millennial di dunia kerja. Jika dipertimbangkan kembali, kehadiran generasi millennial dalam perusahaan berpotensi untuk menghadirkan budaya kerja yang fleksibel, dinamis, dan efisien dalam perusahaan. Dengan gagasan baru seperti menghilangkan birokrasi dalam dunia kerja yang kaku, akan membuat suasana kerja menjadi lebih ceria dan lebih segar.
6. Berani Mengambil Resiko saat Membuat Keputusan
Hal ini bisa saja menjadi salah satu aset terbesar dari generasi millennial saat berkontribusi dalam dunia kerja. Mereka juga mencari kesempatan dan membuka peluang bagi perusahaan, itulah sebabnya mereka tahu apakah risiko yang diambil adalah keputusan yang tepat atau tidak. Generasi ini tahu apa yang mereka inginkan dan bagaimana mendapatkan hal tersebut.
7. Digital Savvy
Sebagai generasi pertama yang dibesarkan dengan teknologi dan internet, sudah tidak heran lagi jika mereka melek dengan tren digital terbaru. Secara tidak langsung, generasi ini adalah penduduk asli dunia digital. Kehadiran millennial dalam perusahaan dapat membantu perusahaan Anda terhubung dengan kegiatan online untuk mendukung perusahaan. Kehadiran mereka memastikan perusahaan memaksimalkan kehadiran teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas, daya jual, dan efisiensi pekerjaan. Dengan kata lain, mereka mampu menyederhanakan alur kerja perusahaan menjadi lebih efektif.
8. Kemauan untuk Belajar
Generasi ini adalah generasi yang haus akan ilmu dan tidak segan untuk melakukan kegiatan multitasking untuk bisa mendapatkan ilmu atau keterampilan yang mereka inginkan. Hal ini menyebabkan banyak individu dari generasi ini menjadi pilihan yang berkualitas di pasar. Tingkat keterampilan ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan karena menunjukkan bahwa mereka adalah pribadi yang mau belajar. Menjadi tertinggal bukanlah sebuah pilihan bagi mereka, karena selalu berusaha untuk menetapkan hal hal terbaru, tercepat dan terbaik dalam berbagai aspek pekerjaan.
9. Terbiasa Bekerja dalam Kelompok
Generasi ini adalah generasi yang percaya dengan kekuatan yang bisa dihasilkan dari kolaborasi dengan dampaknya pada kreativitas dan produktivitas. Bekerja dalam kelompok bagi generasi ini menghapus batas formalitas dan hirarki yang menghambat berjalannya proses kelompok. Mereka lebih senang untuk berkelompok dengan sifat ramah yang saling membangun dan mendorong kerja sama tanpa batas.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, pelaku bisnis harus bisa menyesuaikan diri. Pelaku bisnis harus mampu meningkatkan strategi bisnis dengan melibatkan tenaga kerja yang bertujuan untuk “memasuki” masa depan, yaitu generasi millennial. Salah satu faktor utama yang harus dilakukan perusahaan adalah berusaha memahami generasi ini agar mereka dapat bergabung dengan baik dalam lingkungan kerja.
Hasil yang diharapkan tidak akan tercapai walaupun perusahaan sudah merekrut tenaga kerja generasi millennial, namun belum bisa menerima dan memanfaatkan potensi mereka dengan baik. Keterbukaan perusahaan dan karyawan di dalamnya, yang adalah generasi sebelum generasi millennial, menjadi kunci utama keberhasilan sinergi dan kolaborasi antar generasi dalam dunia kerja. Kemauan untuk belajar dan menerima ilmu sangat dibutuhkan oleh seluruh tenaga kerja dalam perusahaan.
Untuk bisa merekrut tenaga kerja dari generasi millennial dalam perusahaan tidak bisa dilakukan tanpa adanya referensi. Beberapa fakta yang telah dibahas ini semoga dapat digunakan perusahaan Anda menjadi referensi saat ingin merekrut generasi millennial. Perhatikan kembali apakah keputusan untuk merekrut generasi millennial adalah keputusan yang tepat dan sesuai dengan strategi perusahaan Anda. Jika ya, jangan ragu untuk mulai merekrut generasi millennial. Namun, jika menurut Anda belum saatnya untuk merekrut generasi millennial, tetapkanlah tujuan perusahaan Anda dan temukan generasi apa yang paling mampu mewujudkan tujuan perusahaan tersebut.