Generasi-Z-Siapa-Mereka

Generasi Z, Siapa Mereka?

Generasi Z merupakan generasi berikutnya setelah generasi Y yang lahir dari rentang tahun 1985 sampai tahun 2010. Per tahun 2021, generasi Z berusia 11 sampai 36 tahun. Generasi ini dikenal dengan juga dengan sebutan iGeneration, generasi internet, atau generasi net, karena dianggap “lahir” bersama internet.

Kumpulan individu dalam generasi ini sangat lekat dengan internet dan dunia teknologi karena sudah mendapat paparan tersebut sedari kecil. Secara otomatis, bukan menjadi rahasia jika perkembangan generasi Z sangat dipengaruhi oleh hal tersebut. Generasi yang mahir teknologi ini berkembang dengan segala sistem yang sudah dikomputerisasi sehingga sangat bisa diandalkan jika berhubungan dengan IPTEK. Tentunya, banyak jenis pekerjaan baru yang digandrungi generasi ini yang berkaitan dengan digitalisasi, sebut saja social media writer, UI/UX designer, developer dan masih banyak lagi.

Kenali Potensinya

Generasi ini dikenal juga sebagai generasi yang ambisius, kreatif dan inovatif. Hal ini terbentuk dari intensitas generasi Z yang sangat tinggi untuk membangun relasi, yang kebanyakan dibangun melalui perantara media sosial. Tentunya sifat ini masih relevan dengan akrabnya generasi Z dengan perkembangan teknologi dan kemudahan akses terhadap internet dibanding generasi sebelumnya. 

Dalam dunia pekerjaan, generasi Z sangat mengutamakan fleksibilitas, bahkan dianggap menjadi hal yang esensial. Berbeda dengan generasi generasi sebelumnya yang terkesan kaku dalam bekerja, generasi Z akan merasa lebih produktif jika bekerja pada waktu yang mereka inginkan, bukan ketika mereka dipaksa bekerja. Bagi mereka, hal yang penting adalah pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu dan sesuai target. Untuk itu, rasa tanggung jawab yang dimiliki generasi ini sangat tinggi terhadap pekerjaan mereka.

Di sisi lain, karena masih banyak bagian dari generasi Z yang baru dan akan memasuki dunia kerja, maka mereka sering merasa tidak percaya diri jika diharuskan untuk memasuki dunia kerja dan langsung terikat dalam durasi yang lama. Generasi ini pun cenderung khawatir dengan kemampuan yang mereka miliki untuk bisa dimanfaatkan saat bekerja. Kecemasan ini juga bisa hadir karena persepsi mereka terhadap lingkungan kerja yang kompetitif, tenggat waktu sempit untuk menyelesaikan kerja, dan jam kerja yang berkepanjangan.

Walaupun begitu, generasi Z bersemangat yang tinggi dalam meniti karir dan mengupayakan agar mereka berkontribusi dalam organisasi dan pekerjaan. Generasi ini sangat berorientasi pada tujuan akhir dan memiliki pola pandang yang sangat realistis. Mereka juga sangat senang untuk mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Generasi z juga memiliki pola pandang yang jelas jika berbicara terkait dengan masa depan, mereka cenderung lebih optimis dikarenakan mereka memiliki prinsip yang kuat tentang kesuksesan di masa depan demi mencapai stabilitas dalam bidang finansial. 

Menghadapi Generasi Z

Karena generasi ini cenderung mudah memiliki tingkat kecemasan yang tinggi, makan work life balance menjadi hal yang penting agar dapat menunjukkan kinerja yang ideal. Faktor ini seharusnya menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menghadirkan pola kerja yang ideal demi generasi baru yang akan segera bekerja. Untuk bisa memenuhi pola kerja work life balance, perusahaan bisa menerapkan jam kerja fleksibel, cuti libur berbayar, dan cuti hari kesehatan mental. Selain itu, perusahaan juga bisa menerapkan hari libur untuk seluruh karyawan, misalnya 2 bulan sekali, ataupun no meeting day sekali dalam setiap minggunya.

Selain itu, generasi Z juga akan cenderung bertahan dalam suatu perusahaan jika mampu memberikan jenjang karir yang pasti di masa depan. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah kesempatan bagi generasi ini sebagai karyawan untuk berbagi dan membantu karyawan lain. Mereka akan merasa mendapatkan aktualisasi diri jika mampu menunjukkan kontribusi terhadap tempat mereka bekerja. Kegemaran akan inovasi dari generasi Z bisa dimanfaatkan perusahaan untuk menghasilkan terobosan baru yang original demi kemajuan bersama.

Pada akhirnya, perusahaan harus mampu dalam menghadirkan lingkungan kerja yang tidak hanya berfokus pada prinsip kerja saja, tapi menyelaraskan dengan kebijakan organisasi yang mendukung kinerja karyawan dalam tiap departemen. Dengan mengadopsi budaya dan lingkungan kerja yang inovatif, diharapkan mampu menghadirkan kompetensi yang terbaik dari tiap individu dalam generasi Z.

Jadi, jangan lupa siapkan diri dan perusahaan anda menyambut kehadiran generasi ini sebagai sumber tenaga manusia baru dalam organisasi.

Tentang Penulis

Mario Soriton