Kenali Burnout Syndrome dan Cara Mengatasinya

Terlalu banyak pekerjaan dalam keseharian Anda tentu dapat menimbulkan pening dan kepala Anda serasa ingin pecah. Belum lagi pekerjaan yang datang secara tiba-tiba. Pekerjaan yang terlalu banyak ini, dapat membuat Anda menjadi sangat lelah, karena telah menguras seluruh waktu dan juga tenaga. Akibatnya, Anda pun merasakan stres yang tak terhindarkan. Bukan hanya stres biasa yang akan Anda alami saat terlalu banyak bekerja, tekanan yang Anda dapatkan dari pekerjaan tersebut juga dapat berdampak pada masalah kesehatan Anda. Kondisi stres tersebut dinamakan burnout syndrome.

Burnout syndrome adalah salah satu kondisi stres yang berhubungan dengan pekerjaan, kondisi ini juga bisa dikenal sebagai occupational burnout atau job burnout. Burnout syndrome dapat ditandai ketika Anda merasakan kelelahan secara fisik maupun emosional, akibat ekspektasi posisi pekerjaan Anda terhadap kenyataan yang diterima tidak berjalan sesuai yang dibayangkan.

Tidak hanya kenyataan yang tidak sesuai, stres berkepanjangan juga diakibatkan karena masalah pekerjaan. Contohnya ketika Anda mendapatkan pekerjaan yang tiba-tiba dari atasan dan Anda merasa kewalahan dengan pekerjaan tersebut, yang secara terus-menerus datang pada Anda. Alhasil Anda tidak dapat memenuhi pekerjaan tersebut.

Ketika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus, Anda akan mulai kehilangan semangat untuk bekerja dan tidak memiliki motivasi untuk melakukannya lagi. Akibatnya produktifitas Anda dalam bekerja pun akan menurun. Sindrom stres pada pekerjaan ini membuat Anda kehabisan energi karena Anda bekerja sendiri dan tak ada yang dapat membantu pekerjaan Anda. Alhasil Anda akan putus asa, hingga sinis, dan mudah marah dengan rekan kerja Anda.

Jika burnout syndrome terus dibiarkan, kondisi ini juga akan berdampak dan mengganggu kehidupan pribadi Anda. Anda akan rentan terkena penyakit fisik seperti demam dan flu.

Burnout syndrome berbeda dengan Depresi

Seperti yang diketahui, burnout syndrome adalah sindrom yang berkembang sebagai respons dari kondisi kerja yang merugikan secara kronis. Seseorang yang mengalami kelelahan emosional, akan merasa pencapaian pribadinya kurang karena tekanan yang ia dapatkan. Burnout syndrome memang tidak bisa dipisahkan dari depresi, karena memiliki gejala yang saling berkaitan satu sama lain.

Perbedaan yang mendasar dari burnout syndrome dan depresi adalah, depresi merupakan diagnosis psikiatri, sedangkan burnout adalah deskripsi dari perasaan seseorang terhadap pekerjaan atau aktivitas yang rutin dilakukan. Untuk mengetahui diagnosis dari depresi, Anda perlu berkonsultasi dengan bantuan profesional atau harus memiliki gejala depresi yang terjadi dengan kurun waktu minimal 2 minggu.

Gejala burnout syndrome

Gejala pada burnout dapat ditandai dengan munculnya beberapa gejala yang terjadi pada fisik maupun mental, berikut adalah gejala burnout :

1.      Merasa lelah

Merasa kelelahan baik secara emosional atau fisik adalah gejala yang umum terjadi saat burnout. Gejela kelelahan akibat burnout tidak akan hilang walaupun sudah tidur cukup. Kelelahan akibat burnout berawal dari psikologis yang juga berdampak pada kelelahan fisik.

2.      Merasa pusing hingga muntah

Pada suatu kondisi, Anda mungkin juga akan mengalami pusing, atau tak berselera makan, hingga mual dan muntah. Pada kondisi inilah burnout sudah berdampak pada kondisi fisik dan kesehatan Anda.

3.      Merasa terasingkan

Seseorang kerap merasa terasing dari aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan, apabila sudah mengalami gejala burnout. Pada gejala ini Anda akan merasa frustasi, dan sinis dengan rekan Anda hingga menjauhkan diri dari mereka. Anda juga akan kehilangan empati tentang segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

4.      Penurunan pada kinerja

Seseorang yang burnout akan mudah kehilangan fokus sehingga berdampak pada penurunan kinerja. Pada gejala ini Anda akan merasa lesu, sehingga membuat kinerja Anda terus menurun dari hari ke hari, membuat Anda tidak dapat menyelesaikan pekerjaan Anda.

Cara mengatasi burnout syndrome

Apabila Anda sudah merasakan gejala atau bahkan sedang mengalami burnout, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi burnout, berikut adalah caranya:

·         Lakukan relaksasi, kegiatan relaksasi dapat membantu Anda menghilangkan stres berkepanjangan. Cobalah meluangkan waktu untuk  yoga, dan bermeditasi.

·         Berolahraga secara rutin, lakukan olahraga secara rutin untuk membantu Anda mengurangi stres. Dengan berolahraga, Anda dapat mengalihkan pikiran Anda dari pekerjaan Anda.

·         Berikan batasan pada diri Anda dari orang yang negatif, memberi batasan pada orang-orang yang negatif tanpa memberi solusi di sekitar Anda, dapat menjauhkan Anda dari perasaan terpuruk. Anda juga memiliki waktu untuk diri Anda, dengan melakukan hal yang Anda suka.

·         Terapkan manajemen waktu yang baik, dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, Anda dapat terhindar dari stres. Lakukan pekerjaan yang mudah satu – persatu, sehingga memberikan Anda ruang untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik.

·         Curhat dengan orang terdekat, ceritakan masalah pekerjaan Anda yang membuat Anda stres dengan orang terdekat Anda. Meluapkan isi hati merupakan salah satu cara untuk melepaskan stres, selain itu dapat memperkuat hubungan Anda.

·         Tidur cukup, tidur larut akan membuat tubuh dan pikiran Anda lelah. Tidur dengan cukup membuat tubuh Anda akan lebih bugar dan kesehatan Anda pun terjaga.

Jika burnout sydnrome masih Anda alami setelah melakukan hal tersebut, segera berkonsultasi dengan bantuan profesional untuk membuat Anda merasa lebih baik lagi. Burnout syndrome dapat dicegah jika Anda memiliki waktu kerja yang seimbang. Jangan paksakan diri Anda pada pekerjaan yang datang secara bertubi-tubi, karena hal tersebut dapat mengganggu kesehatan dan fisik Anda, yang lebih parah lagi, membuat Anda depresi.

Tentang Penulis

Vian Nauval