Magang, atau yang sering kita kenal juga internship, bukanlah hal yang asing dalam dunia pekerjaan. Dasar hukum yang mengatur tentang kegiatan magang yang tercantum dalam UU No. 13 tahun 2003 pasal 21 – 30 tentang ketenagakerjaan. Selain itu, kegiatan magang juga tertulis dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009. Dalam peraturan tersebut, magang merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Kegiatan permagangan sudah sangat familiar bagi mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir. Beberapa perguruan tinggi dan universitas di Indonesia bahkan mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan magang sebelum menyelesaikan pendidikan. Magang menjadi sebuah syarat kelulusan yang harus perlu terpenuhi. Selain itu, mahasiswa juga dapat melakukan magang atas dasar ingin mencari pengalaman baru, mengembangkan keterampilan dan membangun relasi di tingkat profesional.
Pada umumnya, program magang terselenggara dalam periode tertentu tergantung kesepakatan kedua belah pihak, misalnya 3 bulan atau 6 bulan. Dalam menjalankan program magang, para mahasiswa akan tersebar pada posisi tertentu sesuai dengan keterampilan dan pengalaman yang mereka miliki. Kemudian juga terdapat pendampingan mentor yang bertanggungjawab atas kinerja pekerja magang tersebut.
Lalu, apa saja manfaat yang bisa perusahaan dapatkan jika mengadakan program magang bagi mahasiswa?
1. Mendapat Ide yang Lebih ‘Segar’
Dengan masuknya generasi muda ke dalam ke dalam perusahaan, tentu akan membawa pola pandang yang berbeda dan menghasilkan berbagai ide baru yang bisa perusahaan implementasikan pada aspek tertentu. Perusahaan juga akan lebih mudah mendapatkan perkembangan tentang isu yang sedang menjadi tren di kalangan masyarakat sehingga dapat mengetahui strategi dan pendekatan yang bisa perusahaan gunakan. Selain itu, banyak inovasi baru yang berhasil menjadi strategi yang tepat bagi perusahaan berdasarkan ide dari mahasiswa magang.
2. Sudut Pandang dari Pihak Eksternal
Mahasiswa magang yang masuk menjadi bagian perusahaan merupakan pihak dari luar yang baru bergabung dan belum banyak tau tentang perusahaan. Hal ini menjadi poin penting yang bisa perusahaan manfaatkan untuk bertukar pikiran mengenai penawarkan produk atau jasa dan apa yang harus perusahaan kembangkan, agar bisa lebih menarik perhatian masyarakat. Tentunya, penilaian yang mahasiswa magang berikan tidak akan bias. Akan berbeda jika kita tanyakan kepada karyawan yang sudah menjadi pegawai tetap.
3. Potensi Perekrutan Karyawan dengan Entry Level
Tidak selamanya peserta magang yang adalah mahasiswa hanya memiliki kemampuan yang sekadarnya. Banyak perusahaan yang berhasil menemukan pegawai tetap perusahaan melalui program magang yang diadakan. Karena masih baru dalam dunia kerja, kebanyakan mahasiswa magang akan memberikan impresi yang baik dan menunjukkan performa yang cemerlang agar dapat dilirik perusahaan. Dari sisi perusahaan dapat memanfaatkan kegiatan magang ini sebagai masa uji coba untuk melihat apakah mahasiswa magang yang sudah direkrut adalah pribadi yang cocok bagi perusahaan dan dapat diangkat menjadi karyawan tetap.
4. Meningkatkan Citra Perusahaan
Hadirnya mahasiswa magang dalam sebuah perusahaan dapat meningkatkan citra yang perusahaan bangun. Hal ini karena mahasiswa magang akan berbagi cerita tentang pengalamannya kepada orang terdekat, ataupun melalui media sosial. Jadi, walaupun hanya berstatus sebagai mahasiswa magang, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kesejahteraan mereka jika ingin menghasilkan citra yang baik. Di sini peran employer branding memiliki pengaruh besar agar citra perusahaan bisa terbangun dengan baik.
5. Peningkatan Produktivitas
Walaupun hanya menjalani program magang, namun kehadiran mahasiswa dalam perusahaan tetap bisa membantu peningkatan kinerja dan produktivitas perusahaan. Dengan hadirnya bantuan mahasiswa magang, beban pekerjaan kerja karyawan tetap bisa berkurang dan mereka bisa berfokus pada pekerjaan lain dengan skala lebih besar. Tak jarang, mahasiswa magang yang menonjol dalam pekerjaannya pun bisa menjadi tenaga tambahan dalam menjalankan pekerjaan dalam skala besar.
Tidak ada teori yang memberi jawaban pasti mengenai wajib atau tidak adanya program magang dalam sebuah perusahaan. Hal ini kembali berbalik pada perusahaan itu sendiri, apakah perusahaan mampu untuk mengadakan program magang dan apakah program magang dibutuhkan oleh perusahaan. Kegiatan magang juga bisa dimanfaatkan perusahaan untuk menjadi sarana perekrutan, membangun networking dan mengembangkan perusahaan.
Pada akhirnya, kegiatan magang adalah kegiatan yang seharusnya menguntungkan kedua belah pihak, baik dari peserta magang dan perusahaan. Simbiosis mutualisme harus terjalin dengan baik jika perusahaan menjalankan program ini. Mahasiswa magang sepatutnya mendapatkan hak yang sesuai dengan apa yang sudah mereka kerjakan berdasarkan aturan dalam undang-undang yang berlaku. Perusahaan tentu tetap mendapatkan untung dengan hadirnya inovasi baru yang akan meningkatkan produktivitas dengan bertambahnya sumber daya manusia dalam perusahaan.
Untuk mencari peserta yang berminat mengikuti program magang, perusahaan bisa melakukan pendekatan kepada berbagai perguruan tinggi dan universitas, atau menyebarkan informasi melalui media sosial seperti instagram dan linkedin, sama seperti proses merekrut pada biasanya. Perusahaan juga bisa menggunakan referensi dari karyawan tetap agar mendapat tenaga magang yang lebih terpercaya. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan perusahaan adalah mendaftarkan diri pada program Kampus Merdeka yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mulai tahun ini.