Multitasking, Cara Kerja yang Kurang Efisien

Multitasking adalah sebuah kondisi ketika anda mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Beberapa orang melihat multitasking sebagai sebuah kemampuan yang harus karyawan kuasai dalam dunia kerja profesional. Tidak sedikit juga perusahaan yang beranggapan bahwa multitasking adalah sebuah kemampuan wajib dan menjadi nilai lebih bagi karyawan. 

Banyak penelitian yang mendukung fakta bahwa multitasking adalah sebuah sistem bekerja yang seharusnya kita semua hindari. Walau memang dapat mempermudah dalam mencapai target, tapi otak manusia tidak mendukung untuk kegiatan multitasking. Tidak sedikit orang yang rela mengorbankan waktu, privasi dan kesenangan pribadi demi mencapai target tertentu dalam pekerjaan. Memang benar jika multitasking bisa membuat semua orang terlihat seperti karyawan yang lebih berpotensi, namun jika melakukan multitasking secara terus menerus, hal tersebut akan membawa dampak negatif.

Apa saja dampaknya bagi karyawan?

Salah satu dampak yang paling terlihat jika melakukan multitasking adalah kehilangan fokus. Pada dasarnya karena perhatian yang seharusnya terpusat pada satu pekerjaan malah terbagi untuk pekerjaan yang lain. Selain itu, pekerjaan yang seharusnya bisa terselesaikan lebih cepat akan memakan waktu yang lebih lama dan kita akan cenderung lebih sering melakukan kesalahan. Tanpa kita sadari, berbagai dampak akan memiliki pengaruh pada produktivitas dan efisiensi saat bekerja.

Multitasking secara berulang juga berpotensi merusak kerja otak. Berdasarkan penelitian, multitasking terbukti memiliki pengaruh dalam kesulitan mengingat memori, baik pada ingatan untuk bekerja dalam jangka pendek atau ingatan untuk informasi jangka panjang. Selain itu, multitasking juga merusak kemampuan kognitif otak pada bagian grey-matters, yaitu bagian dalam otak yang mengontrol kemampuan mengendalikan emosi, memunculkan motivasi dan kemampuan kognitif manusia.

Dampak lain yang dari multitasking adalah menurunnya tingkat kreativitas karena banyak ruang dalam otak untuk ingatan jangka pendek. Hal ini kemudian memicu kesulitan bagi otak untuk berpikir kreatif. Terlalu banyak fokus menyebabkan anda tidak memiliki waktu luang lagi untuk berpikir sejenak untuk membiarkan ide kreatif tersebut hadir. 

Ketika kita melakukannya terus menerus, multitasking dapat memicu stres. Stres tersebut ada karena pemrosesan informasi yang lebih besar daripada biasanya. Stres yang berlebihan dalam tubuh dapat menghasilkan hormon kortisol yang menyebabkan penyakit. Selain itu, ketidakmampuan otak untuk mencerna informasi dalam skala besar juga berpotensi menyebabkan burnout saat bekerja dan peningkatan rasa cemas. Kondisi tersebut tentunya akan membawa efek negatif pada perusahaan tempat anda bekerja.

Lalu, bagaimana tindakan yang tepat untuk menghindari multitasking?

Kita bisa mulai dengan membuat to-do-list dengan mencatat pekerjaan apa yang menjadi prioritas untuk cepat selesai berdasarkan deadline. Catatan tersebut juga sebaiknya lengkap dengan rentang waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sehingga kita juga memiliki estimasi waktu untuk mengistirahatkan otak sejenak.

Kemudian, kita lebih baik untuk melakukan pekerjaan yang serupa secara berurutan agar otak tidak menerima banyak informasi yang sangat kontras satu sama lain. Misalnya, setelah mengerjakan perencanaan konten dalam sebulan, anda bisa melanjutkan dengan mulai membuat content writing untuk tiap kontennya.

Jika pekerjaan anda membutuhkan waktu yang lama dan tingkat konsentrasi yang tinggi, anda bisa menjauhkan diri dari hal yang mudah membuat anda terdistraksi. Misalnya gadget yang memicu anda membalas pesan atau bermain games. Salah satu tindakan yang bisa kita terapkan adalah menggunakan mode do not disturb agar pesan yang masuk tindak menarik perhatian anda.

Salah satu pola kerja yang bisa juga anda terapkan adalah mindfulness. Mindfulness adalah ketika anda benar benar berfokus pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Jika ada rekan kerja atau atasan yang meminta anda untuk mengerjakan pekerjaan baru saat sedang anda belum selesai dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan, anda bisa menolak dengan baik dengan berikan penjelasan.

Sudah sepatutnya sebagai karyawan, anda bekerja secara fokus dan menyelesaikan pekerjaan satu per satu. Karena untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan, anda membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Akan lebih baik bagi anda untuk mengerjakan satu pekerjaan dengan hasil yang memuaskan dibanding mengerjakan secara multitasking tapi tidak hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Jadi, jauhi multitasking saat sedang bekerja, ya.

Tentang Penulis

Mario Soriton